Grebeg Besar Demak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Prajurit Patangpuluhan
memulai Parade arak-arakan sebagai pembuka jalan barisan panji kebesaran.
Grebeg Besar
Demak merupakan
sebuah acara budaya tradisional besar yang menjadi salah satu ciri khas Demak.
Tradisi Grebeg Besar Demak ini berlangsung setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijah
saat Idul Adha. Dimeriahkan dengan karnaval kirap
budaya yang dimulai dari Pendopo Kabupaten Demak hingga ke Makam Sunan Kalijaga yang terletak di Desa Kadilangu,
jaraknya sekitar 2 kilometer dari tempat mulai acara.
Asal Mula
Demak merupakan
kerajaan Islam pertama dipulau jawa ,disamping sebagai pusat pemerintahan,
Demak sekaligus menjadi pusat penyebaran agama Islam dipulau Jawa. Berbagai
upaya dilakukan oleh para Wali dalam menyebarluaskan agama Islam. Berbagai
halangan dan rintangan menghadang, salah satu diantaranya adalah masih kuatnya
pengaruh Hindu dan Budha pada masyarakat Demak pada waktu itu. Pada akhirnya
agama Islam dapat diterima masyarakat melalui pendekatan pendekatan para Wali
dengan jalan mengajarkan agama Islam melalui kebudayaan atau adat istiadat yang
telah ada. Untuk itu setiap tanggal 10 Dzulhijah umat Islam memperingati Hari
Raya Idul Adha dengan melaksanakan Sholat Ied dan dilanjutkan dengan
penyembelihan hewan qurban kemudian diadakan Grebeg Besar Demak. Pada
waktu itu, dilingkungan Masjid Agung Demak diselenggarakan pula keramaian yang
disisipi dengan syiar-syiar keagamaan, sebagai upaya penyebarluasaan agama
Islam oleh Wali Sanga.
Prosesi Grebeg Besar Demak
·
- Ziarah ke makam Sultan-Sultan Demak & Sunan Kalijaga
- Pasar Malam Rakyat di Tembiring Jogo Indah
- Selamatan Tumpeng Sanga
- Slolat Ied
- Kirab Budaya
- Penjamasan Pusaka Peninggalan Sunan Kalijaga (Kutang Ontokusuma dan Keris Kyai Crubuk)
Galeri
Prajurit Patangpuluhan
siap berkirap grebeg besar.
Barisan rebana Grebeg besar.
Kereta kuda gerebeg besar.
Barisan barongan dalam grebeg besar.
Suasana lokasi penjamasan
Pasar malam grebeg besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar