Batik Demak
Perkembangan
industri batik Demak akhir-akhir ini mengalami peningkatan pesat. para
pelaku industri yang bermunculan mengangkat berbagai ciri khas potensi
alam dan budaya Kota Wali sebagai motif batinya. Sebut saja motif
pesisiran, jambu dan belimbing juga motif yang mengangkat berbagai
ornamen di Masjid Agung Demak.
Nampaknya perkembangan itu sedikit banyak terdorong oleh keberadaan Claster batik Demak. Paling tidak ada 25 pelaku industri batik tercatat sebagai anggota claster. dan belakangan beberapa di antaranya mulai mengembangkan batik dengan motif potensi Kadilangu.
Salah satunya adalah Ulfatussariroh, pemilik Griya Unyu Kadilangu yang tercatat sebagai mahasiswi Untag Semarang ini serius menekuni industri Batik. Dia memilih untuk mengembangkan motif yang bernuansa Kadilangu. Di antara motif yang sudah dibuatnya adalah Loro Gendhing, cening (pace kemuning) dan caos daharan.
Ulfa memasarkan batik produksinya di show room yang berada di wisata religi Kadilangu. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 100.00,- hingga 1.500.000,- per lembar tergantung dari motif dan warnanya. Untuk bahan pewarnaan Ulfa menggunakan bahan alam, seperti daun tanaman indigo, dan kulit kayu tingi.
Nampaknya perkembangan itu sedikit banyak terdorong oleh keberadaan Claster batik Demak. Paling tidak ada 25 pelaku industri batik tercatat sebagai anggota claster. dan belakangan beberapa di antaranya mulai mengembangkan batik dengan motif potensi Kadilangu.
Salah satunya adalah Ulfatussariroh, pemilik Griya Unyu Kadilangu yang tercatat sebagai mahasiswi Untag Semarang ini serius menekuni industri Batik. Dia memilih untuk mengembangkan motif yang bernuansa Kadilangu. Di antara motif yang sudah dibuatnya adalah Loro Gendhing, cening (pace kemuning) dan caos daharan.
Ulfa memasarkan batik produksinya di show room yang berada di wisata religi Kadilangu. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 100.00,- hingga 1.500.000,- per lembar tergantung dari motif dan warnanya. Untuk bahan pewarnaan Ulfa menggunakan bahan alam, seperti daun tanaman indigo, dan kulit kayu tingi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar